SEBERKAS KAH PANCASILA ?
Pada era pergeseran jaman dari nenek moyang ke modernisasi terdapat poin penting yang perlu diperhatikan. Hal ini mengenai keadaan pasar yang mengalami konstruk sosial. Dalam bentuk apapun barang tersebut, di Indonesia telah banyak tempat penting yang dikuasai salah satunya adalah kompartemen produsen. Yang sudah tidak di huni oleh orang pribumi yakni rakyat Indonesia. Mereka telah di bentuk mind setnya ke dalam jurang degradasi.
Dinamika kehidupan makin nampak dalam pemproduksian benda yaitu dinamika perilaku transaksi jual beli yang sangat intens. Dari transaksi tersebut muncul adanya ketergantungan bagi konsumen. Disini konsumen disebut ketergantungan jika tidak pernah sama sekali menghasilkan atau memproduksi barang yang dapat bermanfaat. Yang terjadi pada bangsa Indonesia bagaimana, Apakah sekonsumtif seperti itu ataukah tidak konsumtif dan produktif ?
Kondisi seperti itulah yang menjadi salah satu faktor adanya kesenjangan sosial. Terdapat perilaku yang saling bersaing dalam bentuk benda. Sehingga hanya memperhitungkan mana yang lebih mahal, walaupun sedikit banyak pemikiran seperti itu muncul dan kita telah tidak sadar bahwa mind set produktif kita telah terancam punah. Bahkan malignanya sampai ke degradasi mental. Rasa keingintahuan untuk berproses semakin terkikis karena sudah terbentuk mind set of practical.
Berbagai macam bentuk dari konstruk sosial selalu terjadi dengan hitungan detik. Tinggal bagaimana benar-benar memahami memanusiakan manusia. Sampai saat ini senjata yang dipegang adalah pancasila
Mengapa pergeseran dari ekonomi pancasila (ps 33) ke sosio-ekonomi kapitalis liberal ala amrik beserta dampak ikutannya tidak dikritisi atau tidak mendapat porsi perhatian? Jika itu yang terjadi, bagi umat Islam merasa perlu mengambil alih peran untuk menghadapi liberalis kapitalis Amerika - yang dipandang akan menjauhkan ummat Islam dari agamanya.
BalasHapus