Sabtu, 07 April 2012

Ketika Hati yang Bersuara



Berita tentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM  menjadi perbincangan yang panas dalam sepekan terakir di seantero negeri. Asumsi subsidi BBM dalam APBN 2012 sebesar Rp. 123,6 T dan jika harga BBM tidak menaikkan menjadi Rp. 178,62 T. Terlepas jika harga BBM bersubsidi tidak di naikkan  APBN akan jebol atau tidak. Yang menjadi pertanyaan, apakah uang Negara mau dihabiskan untuk mensubsidi BBM saja ?, apakah subsidi BBM benar-benar dinikmati mereka yang berhak ?.

Ambil perbandingan dalam ruang lingkup regional ASEAN, harga BBM Indonesia termasuk murah.  Malaysia +/-  Rp. 5700, Singapura +/- Rp. 12000, Vietnam +/-  8000, Filiphina +/-  8500. Indonesia memang Negara penghasil minyak, namun untuk mencukupi kebutuhan konsumsi BBM  dalam negeri tidak mencukupi, 50 % harus impor. Mau tidak mau , tentu Indonesia dalam penentuan harga BBM dalam negeri menyesuaikan dengan harga internasional. Masalah itu melanggar UU ( kata yang kontra kenaikan harga BBM ), UUD saja bisa  di amandemen, tentunya UU bisa di revisi.

Alasan pemerintah menaikkan harga BBM  dengan tujuan untuk pembangunan bangsa. Dari pada uang Negara dihabiskan untuk mensubsidi BBM tapi tidak tepat sasaran  ( hasil riset 70% dinikmati mereka yang tidak berhak, 15% diselundupkan ) lebih baik digunakan untuk progam lain yang lebih pro rakyat.

Kenaikan harga BBM pasti berdampak dengan naiknya harga (barang dan jasa) lain nya. Dan tentunya yang sangat merasakan kalangan menengah ke bawah. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah memberikan  kompensasi berupa BLSM selama april-desember 2012. Untuk sementara waktu, bisa dikatakan progam itu cukup tepat. Namun untuk selanjutnya, perlu dipikirkan secara matang untuk membuat kebijakan yang benar-benar pro rakyat dan berkontinyuitas.

Pro kontra kenaikan harga BBM tidak bisa dipisahkan dari nuansa politis. Politik itu ibaratnya seperti timbangan, kalau ada yang di atas ada yang di bawah. Kalau ada partai yang citra nya di atas ada partai yang citra nya di bawah. Bagaimana cara nya partai yang citra nya di bawah bisa menjadi di atas ?, caranya dengan menekan, bisa dengan membuat isue atau mengkritik. Dalil pernyataan di atas adalah sebuah adegium politik yang menyatakan bahwa politik yang benar adalah yang membicarakan isue bukan membicarakan tentang kinerja.

Terlepas dari pro kontra kenaikan harga BBM, perubahan suatu Negara ( entah itu restorasi/reformasi/revolusi) selalu di awali dengan perang pemikiran dan perjuangan politik ( yang di dalam nya terdapat berbagai aktifitas yang diarahkan untuk menyerang system, serta memahamkan rakyat tentang system seperti apa yang akan dibangun untuk menggantikan  sitem lama) dan itulah yang menjadi aktifitas utama untuk memutus tali kepercayaan rakyat kepada penguasa. Aktifitas-aktifitas itulah yang tertoreh manis dan terukir dalam sejarah. Mulai reformasi ’98 di Indonesia, hingga revolusi di Mesir dan Libya.

Salam Mahasiswa..!!

EOP_27/03/12

0 komentar:

Posting Komentar