Dari Ibu Seorang Demonstran
Ibu telah merelakan kalian
Untuk berangkat demonstrasi
Karena kalian pergi
menyempurnakan
Kemerdekaan negeri ini"
Ya, ibu tahu, mereka tidak
menggunakan gada
Atau gas airmata
Tapi langsung peluru tajam
Tapi
itulah yang dihadapi
Ayah kalian almarhum
Delapan belas tahun yang
lalu
Pergilah pergi, setiap pagi
Setelah dahi dan pipi kalian
Ibu
ciumi
Mungkin ini pelukan penghabisan
(Ibu itu menyeka sudut
matanya)
Tapi ingatlah, sekali lagi
Jika logam itu memang memuat nama
kalian
(Ibu itu tersedu sedan)
Ibu relakan
Tapi jangan di saat
terakhir
Kau teriakkan kebencian
Atau dendam kesumat
Pada
seseorang
Walapun betapa zalimnya
Orang itu
Niatkanlah menegakkan
kalimah Allah
Di atas bumi kita ini
Sebelum kalian melangkah setiap
pagi
Sunyi dari dendam dan kebencian
Kemudian lafazkan kesaksian pada
Tuhan
Serta rasul kita yang tercinta
pergilah pergi
Iwan, Ida dan
Hadi
Pergilah pergi
Pagi ini
(Mereka telah berpamitan dengan ibu
dicinta
Beberapa saat tangannya meraba rambut mereka
Dan berangkatlah
mereka bertiga
Tanpa menoleh lagi, tanpa kata-kata)
0 komentar:
Posting Komentar